5 Dasar Kepercayaan

Pancasraddha

Dalam kehidupan seseorang pasti ada sesuatu yang diyakini kebenaran dan menjadi dasar bagi kepercayaan seseorang. Sesuatu disebut keyakinan atau iman. Dalam agama Hindu itu disebut Panca Sraddha (Lima Iman). Ini adalah kesatuan iman, saling berhubungan, tidak dapat dipisahkan dari satu sama lain, percaya pada keberadaan:

  1. Brahman


    Brahman adalah Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi. Dia adalah pencipta, pemelihara, dan jugapemeralina  dunia dan isinya. Sesuai dengan fungsi ini Allah berurutan disebut Brahma, Wisnu, dan Siwa, yang lebih dikenal sebagai Trimurti. Memang Brahman adalah eksistensi tunggal, hanya satu, tetapi karena keterbatasan kemampuan manusia untuk melihat dan membayangkan dia, dan menurut posisinya dan fungsi, ia disebut dengan banyak nama. Dia ada dimana-mana dan meliputi segala sesuatu.
    Di Bali, ia menempati 9 mata angin untuk memberikan rahmat dan cahaya suci kepada para pengikutnya, yang disebut Dewata Nawa Sanga: Iswara di timur (Pura Lempuyang), Maheswara di tenggara (Pura Goa Lawah), Brahma di Selatan (Pura Andakasa), Rudra di barat daya (Pura Uluwatu), Mahadewa di barat (Pura Watukaru), Sangkara di barat laut (Pura Puncak Mangu), Wisnu di utara (Pura Batur), Shambu di timur laut (Pura Besakih), dan Siwa di tengah (Pura Besakih). Tuhan juga disembah di setiap desa dan keluarga.
  2. Atman

    Atman adalah percikan kecil Brahman yang membuat setiap kehidupan manusia. Atman yang memberi setiap kehidupan manusia disebut Jiwatman. Brahman sebagai sumber Atman disebut Paramatman. Jika Atman meninggalkan tubuh dikatakan seseorang meninggal. Atman akan kembali ke asalnya, Brahman, sementara jiwanya akan pergi ke suatu tempat sesuai dengan karma nya. Karma yang baik akan membawa jiwa ke surga, tempat yang penuh dengan sukacita dan menyenangkan. Karma buruk akan membawa seseorang ke neraka, tempat penyiksaan. Surga dan neraka adalah tempat seseorang menerima buah dari tindakan berdasarkan nya / tindakannya (Swadharma) di dunia. Ketika tiba waktunya, jiwa mengatakan akan jatuh kembali ke bumi dengan tubuh baru untuk menikmati buah dari tindakan dan untuk meningkatkan kualitas dharma.
  3. Karmaphala

    Karma adalah buah dari tindakan untuk melaksanakan kehidupan di dunia. Perbuatan baik akan menanggung karma yang baik, jika tidak, perbuatan buruk menanggung karma buruk. Tindakan yang baik adalah tindakan yang didasarkan pada dharma. Kelahiran kembali ke dunia manusia melakukan setidaknya dua misi. Yang pertama adalah untuk memperbaiki karma buruk dalam kehidupan masa lalu, atau untuk meningkatkan kualitas karma baik jika itu sudah cukup baik. Yang kedua adalah untuk terus menjalankan dharma untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dalam kehidupan masa depan. Berulang kali karma baik di setiap kelahiran kembali, akan memimpin jiwa ke keabadian dan mencapai Moksha. Dengan mengetahui ajaran karmaphala, manusia diharapkan pada setiap kesempatan untuk melakukan dharma dan menghindari pikiran, kata-kata, dan tindakan yang bertentangan dengan dharma. Ada 3 format karmaphala mungkin diterima. Pertama, buah dari tindakan dalam kehidupan sebelumnya yang belum habis sehingga masih dapat dinikmati di saat hidup. Kedua, buah dari tindakan dalam kehidupan ini dan menikmati semua kehidupan ini tanpa sisa. Ketiga, tindakan buah di masa sekarang belum menikmati dan akan dinikmati di kehidupan yang akan datang.
  4. Samkara or Punarbhawa

    Punarbhawa adalah kelahiran kembali  atma ke dunia, yang menyertai dengan karma dari hidup sebelumnya. Kelahiran kembali berhubungan dengan karmaphala. Karma yang baik akan membawa kebahagiaan dalam kehidupan saat ini, dan sebaliknya karma buruk akan membawa kesedihan dan kesengsaraan. Alasan kelahiran kembali adalah untuk "menikmati" karma, apakah itu karma baik atau buruk. Selain itu, untuk memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup. Dalam hidup ini, selain untuk menikmati buah dari tindakan dari kehidupan masa lalu, juga merupakan kesempatan untuk mempromosikan karma baik untuk kehidupan selanjutnya. Tujuan hidup yang tidak hanya mencapai surga dan kemudian untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan, tapi yang paling penting adalah untuk mencapai Moksha, persatuan spiritual dengan Brahman. Mereka yang membawa karma buruk, ini adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan menebus karma buruk dari kehidupan sebelumnya sehingga bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
  5. Moksha

    Moksha adalah bergabungnya atman dengan Brahman. Moksha adalah tujuan akhir yang ingin dicapai oleh manusia, pemenuhan kehidupan kekal yang bebas dari koneksi duniawi, dan penggabungan jiwa dengan Pencipta, Brahman. Pada tahap ini manusia dibebaskan dari punarbhawa atau kelahiran kembali dan karmaphala /hukum karma. 

    pasang iklan gratis

    Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar